Minggu, 05 September 2010

setiap pribadi memiliki kemampuan

Kadang hidup mengecewakan ketika membandingkan diri dengan orang lain yang teras lebih hebat dari diri kita, apalagi dalam banyak kesempatan hidup hanya sebagai penonton sedangkan yang lain memiliki peran sentral dalam menyeelsaikan masalah karena mereka memiliki kekautan untuk itu.

Apalagi kalau diri yang tidak memiliki kemampuan lebih ini sering menjadi bahan olok-olokan dan celaan yang lain sebagai bahan candaan yang menimbulkan keceriaan dalam diri mereka tanpa memperhatikan keberadaan pribadi yang tidak memiliki kemampuan lebih ini.

Hidup sungguh berat dan terasa melelahkan penuh dengan beban berat menindih.

Pagi ini, saya kembali menonton film kesukaan saya yaitu Avatar, episode kali ini bercerita tentang pribadi paling “lemah” dalam kelompok avatar yaitu Saka.
Dalam kelompok itu, ada 4 orang yaitu Aang sebagai Avatar si pengendali udara, Tha si pengendali tanah, Katara si pengendali air dan Saka tanpa memiliki kemampuan dalam pengendalian.

Ketika ada masalah terjadi yaitu terbakarnya suatu tempat karena meteor jatuh, semua sibuk dengan kekautan pengendaliaannya kecuali Saka yang hanya bertugas menjaga momo yaitu sejenis kera binatang kesukaan Aang.

Setelah bahaya kebakaran itu selesai, mereka berkumpul bersama kecuali Saka yang meratapi dirinya dan merasa tidak berarti dalam kelaompok ini karena ia tidak memiliki kekautan pengendali seperti mereka, ia hanya sebagai pribadi yang bodoh karena ketidakpunyaan kekautan untuk emngendalikan apa-apa..

Teman-teman Saka semua menghibur dan mengatakan kalau Saka memiliki kemampuan dalam membaca peta, kemapuan menghibur mereka dan kemapuan lain yang membuat suasana menjadi lebih hidup dalam kelompok ini, tapi penghiburan itu terasa kosong karena saka tetap merasa tidak memiliki apa-apa seperti yang dimiliki yang lainnya yang ada dalam kelompok ini.

Rasa minder dan rendah diri muncul dalam diri Saka, rasa percaya diri ada dalam dirinya.

Dalam perjalanan cerita berikutnya ada guru pedang di daerah itu dan Saka datang kepada Guru itu untuk belaajr ilmu pedang, pertama belaajr banyak kekacauan terjadi akrena tingkah Saka yang memang aneh-aneh yang dilihat kurang baik oleh “pembantu” guru pedang itu tapi si guru pedang menangkap kekautan lain dalam diri Saka hingga proses belajar itu berjalan sampai akhir hingga saka bisa membuat pedang yang terbuat dari batu meteor yang jatuh pada crita sebelumnya.

Guru saka jauh lebih hebat dari Saka, dalam pertarungan terakhir jelas dari kemapuan saka kalah jauh dan tidak bisa mengimbangi kemampuan dan kekautan guru itu.

Namun ketertarikan guru itu pada Saka bukan pada kemapuannya dan penampilan diri Saka tapi apda daya Kreatifitas, Kecerdasan dan kepolosan dalam diri Saka.
Kreatifitaslah dan kecerdasan yang menarik dalam diri saja dan kaliamt terakhir sebelum guru itu dan Saka berpisah, “Kau masih harus belajar banyak dan saya merasa bangga karena dalam dirimu ada kratifitas dan kecerdasan yang akan menajdikan kau sebagai ahli pedang”. Sambung guru itu,” seorang ahli pedang harus bisa menciptakan pedangnya sendiri dan bukan pedang orang laindan pedang itu adalah dirinya sendiri”.

Kalimat berikutnya,” kau datang dengan parasaan kurang percaya diri dan sekarang percayalah dengan dirimu sendiri”.

Sebuah motovasi yang hebat yang diberikan dalam diri Saka oleh guru itu, sebuah daya yang membangunkan diri Saka akan diri dan kemampaunnya dan daris ana kepercayaan ada dalam diri Saka bahwa dia memiliki kemapuan walaupun dirinya buka seorang pengendali.

Yang utama adalah seorang mampu mengendalikan dirinya sendiri untuk menemukan kemampuan yang ada dalam dirinya, jadi walaupun diri Saka bukan seorang pengendali tapi dirinya tetap memiliki kemampuan yang lebih yang juga berguna dalam kehidupan ini.

Kemampuan mengendalikan diri untuk menemukan kekautan dan kemampuannya adalah hal yang utama dalam diri seseorang karena hal ini bisa membangunkan diri untuk lebih memiliki kepercayaan akan hidup dan dirinya yang adalah berguna.

Sobat,
Mungkin kita diciptakan seperti Saka yang tanpa memiliki kemapuan pengendali yang hebat, kita lahir dari kelaurga miskin tanpa kesempatan sekolah yang baik, kita lahir dalam keterbelakngan sehingga makan dan hidup saja susah, kita selalu dipojokkan dalam banyak kesempatan, kita selalu menjadi bahan olok-olokan dan cemoohan karena ketidakmampuan kita.

Kita selalu punya alasan untuk minder, tidak percaya diri dan cenderung menyalahkan keadaan.
Kita selalu tidak akan salah karena melihat semua jalan adalah buntu dan tidak berpihak kepada kita karena keadaan kita yang jauh dari keberuntungan yang dimiliki oleh orang lain.

Banyak alasan yang membenarkan kita untuk menarik diri dan merasa diri tidak berharga apalagi tiada dorongan dari rekan-rekan kita yang cenderung memojokkan kita.

Sungguh tak ada yang bisa mendukung diri kita dalam hidup karena semua hal “buruk” ada dalam diri kita.

Namun apakah hidup akan berhenti dengan meliaht diri yang demikian ini????
Jawabannya TIDAK, hidup harus berlanjut.
Maka hidup diharapkan berani bangun dan kita menjadi pengendali dalam diri kita sendiris ebagai pengendali diri yang tidak mau “kalah” dan “terjajah” oleh ketidakberuntungan hidup kita.

Berani bangun untuk menemukan potensi lain yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain dalam kehidupan ini, selalu akan ada celah bagi diri kita dalam meenmukan diri dan pengendaliannya.

Saya menyadari, dulu saya juga jatuh seperti Saka dalam ketidakpercayaan diri karena banyak sebab, namun semua selalu ada jalan dimana Allah memberikan banyak kemampaun lain dalam diri saya termasuk sedikit kemampuan mengutarakan pikrian dalam tulisan dan ini bisa diperoleh tidak harus memalui sekolah sastra atau sekolah apapun.

Tinggal mengasah kemampuan ini dengan kecerdasan yang telah diberikan Allah dalam diri kita karena semua orang diberi otak yang sama yang bsia diasah untuk menemukan kecerdesannya.

Kita juga diberi indera yang sama dan dalam indera itu ada kemapuan lebih jika sekalu diolah.
Berani bangun mengolah diri akan memberikan jalan kalau kita ini berharga.

Maka temukan cara pengendalian diri dan bangunlah hidup dengan kempuan lain yang ada dlam diri kita dan jadilah priabdi yang percaya diri kalau kita adalah berharga walaupun tidak memiliki kesemaptan seperti kebanyakan orang yanglebihd iebri kemapuan lain termasuk kemampouan sekolah dan kemampuan financial yang lebih,

Kita dalah berharga dengan kemampuan kita yaitu diri kita sendiri dengan selurus keunikannya. Semua orang diciptakan unik oleh Tuhan dan dalam diri semua orang ada kemampuan terpendam yang sangat mengagumkan.

Setiap orang harus menemukan pedangnnya sendiri dan diri kita adalah pedang itu yang siap untuk menunjukkan jati diri kita sebagai anak-anak Allah yang berguna.

Salam dalam cinta untuk menemukan dirisebagai orang berguna dengan kemampuan yang ada.
petrusp.

Jumat, 03 September 2010

Lebaran butuh lembaran

“datanglah pada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, dan Aku akan memberimu istirahat”, sabda Tuhan.

Kalimat yang sangat menghibur dan membahagiakan bagi banyak orang yang mengalami beban berat dalam hidup ini, bagaimana tidak karena mereka akan diberi isitrahat ketika bersedia datang kepada Tuhan.

Pertanyaannya,” dimana Tuhan berada terutama saat-saat melelahkan ini????”.

Ya, Tuhan ada dimana???

Apakah Tuhan ada di gereja????, apakah Tuhan ada dipinggir jalan yaitu di trotoar??? Apakah Tuhan ada di rumah setiap pribadi yang mengalami beban itu??? Atau Tuhan ada di hati yang mengalami beban berat itu???

Jawaban banyak orang bisa berbeda-beda Tuhan ada dimana saat orang mengalami beban berat ini.

Jawaban saya bisa sama namun juga bisa berbeda dengan jawaban para sahabat semua.
Jawaban saya adalah Tuhan ada DALAM HATI MEREKA YANG MEMILIKI KEPEKAAN AKAN PENDERITAAN DAN BEBAN BERAT mereka yang mengalami beban berat itu. Sekali lagi Tuhan ada di hati yang memiliki kepekaan akan beban dan penderitaan orang lain yang mengalami beban itu..

Pribadi yang dipilih oleh Tuhan untuk tinggal ada dimana-mana termasuk dalam hati sampeyan semua, karena kepekaan tentu juga ada dalam diri sampeyan dan semoga juga ada dalam diri saya.

Hari-hari ini banyak sekali orang yang mengalami banyak beban dalam hidupnya akan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan akan ahri istimewa bernama hari lebaran ini.

Banyak ibu-ibu harus mempersiapkan lebih dari baisanya, banyak ibu-ibu dituntut member baju baru bagi anak-anaknya, banyak ibu harus memasak lain dari yang lain dari biasanya, banayak ibu harus memberi perhatian lebih akan hari istimewa ini akan mereka yang ada disekitarnya..

Tuntutan dan beban yang lebih ini bisa atau tidak harus ditanggung sehingga mereka harus rela untuk “berkeliling” demi mendapatkan “lembaran-lembaran” uang untuk memenuhi “lebaran”..

Lebaran tidak bisa dipisahkan dengan lembaran bernama uang ini.

Bagi yang memiliki simpanan, memiliki cadangan, memiliki THR, memiliki saudara yang bisa berbagi tentu mudah mendapatkan lembaran untuk lebaran ini,
Bagiaman yang tidak memiliki semua ini???

Tentulah mereka harus ekstra ekras mendaptkannya salah satunya yaitu dengan yang namanya “utang” kepada mereka yang memiliki lembaran lebih dan tidak terpakai untuk lebaran ini.

Namun banyak orang tidak bisa memberikan pinjaman ini karena banyak orang juga dituntut memenuhi lebaran dengan lemabran ini sehingga jangankan meminjami lha untuk memenuhi kebutuhan sendiri kadang susah dan belum bisa mencukupi kebutuhannya..

Jadi kemana mereka harus pergi ???
Tentu tujuan yang paling tepat adalah kepada Tuhan karena Tuhan adalah tumpuan banyak orang yang sedang mengalami beban berat karena ketiadaan lembaran untuk memenuhi lebaran ini.

Tapi Tuhan ada dimana????

Tuhan ada di hati mereka yang memiliki kepekaan, dan panggilan sebagai rumah Tuhan ini ada dalam diri kita sebagai anak-anak-Nya yang adalah temapt terindah bagi Dia.

Semoga kita bisa menjadi tumpuan kehadiran priabdi-pribadi yang kurang beruntung ini karena Allah telah memiliki kita sebagai tempat tinggal-Nya.

Salam dalam cinta membangun dunia baru menjadi rumah temapt tinggal Tuhan.p
petrusp.

Rabu, 25 Agustus 2010

Lakukan saja walaupun pekerjaanmu dicemooh...

Mata yang tertutup tidak akan sanggup melihat indahnya kehidupan ini dan hati yang membatu tidak akan mampu merasakan kehidupan ini, maka berbahagialah yang memiliki mata yang jernih dalam melihat kehidupan dan hati yang peka untuk merasakan penderitaan terutama penderitaan kehidupan orang lain karena mereka akan sanggup menangkap apa artinya kehidupan ini".

Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi saya dan "emak-emak" karena kami boleh berbagi senyum dan cinta dengan nenek-nenek jompo di wilayah warakas, tanjung priok.

Kami jalan dari lorong ke lorong menuju rumah ke rumah untuk menyapa, memanusiakan dan membagikan cinta dalam wujud sembako, kue kering, nasi kotak dan buah untuk menunjang kehidupan mereka.

Kegiatan ini sangat membahagiakan dan berguna bagi mereka yang membutuhkan sapaan dan cinta ini, dan karena kegembiraan ini, saya membagikan foto dari kegiatan ini ke rekan-rekan melalui media fb ini dengan secara khusus mengetag "emak-emak" yang ikut terlibat dlam kegiatan cinta ini.

Namun sungguh mengejutkan karena dalam kegembiraan ini ada hal yang lebih membahagiakan dari coment seorang rekan dan rekan itu adalah rekan saya di dunia fb ini, jujur saya sendiri kurang dan cenderung tidak kenal dengan rekan di fb ini.

Coment itu berbunyi," Kemiskinan itu bukan tugas gereja atau charity, harusnya gereja mengajarkan setiap orang untuk melihat itu sebagai tanggung jawab pribadi jadi berhenti mempergunakan gereja dan membuat kemiskinan sebagai alasan untuk tidak bisa mandiri. Gereja terlalu baik, dan sebenarnya hanya akan membuat orang miskin semakin miskin. Kunjungan seperti ini tidak berguna, kalau mereka tetap tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Lebih baik mereka beri akses ke internet, belajar sendiri sebanyak2nya di internet, dan difasilitasi dengan mikro kredit. Saya muak melihat orang miskin selalu memanfaatkan gereja dan charity untuk masalah ekonomi pribadinya"

pertama saya kaget dengan coment rekan ini dan merasa sedih karena apa yang kami lakukan ternyata memuakkan rekan ini dan saya hanya bisa menjawab comen rekan ini dengan kalimat," Apa yang Anda lakukan untuk mereka yang membutuhkan ini???? gereja dipanggil untuk ambil bagian dalam karya Allah yang menyelamatkan. Bagi Anda mungkin tidak berguna tapi bagi kami ini adalah panggilan. Bagaimana kita bisa menciptakan lepangan pekerjaan dengan seorang nenek yang buta, sakit-sakitan dan tidak punya peluang?????"
Banyak orang bicara cinta??? banyak orang bicara kasih??? banyak orang bicara perhatian??? Tapi mereka tidak tahu cara melakukan cinta, kasih dan perhatian???? Banyak orang tidak akan pernah tahu kemiskinan marena mereka tidak pernah mengalaminya atau mengingkarinya, banyak orang tidak akan mampu merasakan Allah kalau ...mereka tidak mengerti apa yang dilakukan Allah pada dirinya".

Jawaban dari coment saya ini teryata masih ditanggapi dengan coment teman ini yang berbunyi lebih keras lagi .
Coment reman ini,"oh nenek2 toh yang dkunjungi, kirain anak2 remaja. Kala udah nenek2 mah, udah mau mati aja, ngapain diurusin. Tinggal nunggu hari H ini :p"

Jawaban rekan dengan coment kedua lebih menyedihkan hati karena teryata nenek-nenek yang kami kunjungi tidak layak untuk dianggap ada dan lebih baik dibiarkan menunggu kematiannya saja.

sedih dan "maaf", membuat saya menangis...

Beginikah yang layak dilakukan untuk mereka yang sudah "tidak" punya akses, kesempatan dan peluang karena mereka tidak memiliki ruang dalam kancah kehidupan ini.

Bagaimana kalau hal ini terjadi pada saya atau pada rekan yang memberi coment pada foto kegaitan kami ini???
yaitu merampas kesempatan untuk hidup karena mereka sudah tidak memiliki kekautan untuk hidup.

Lalu apa tugas dan panggilan kita yang lebih kuat, muda, kaya dan memiliki kemampuan lebih dibanding nenek-nenek jompo ini???
Apakah kami hanya harus membiarkan saja???
dan menunggu ajal menjemput mereka karena mereka tidak lagi memiliki peran dalam kehidupan ini.

Maaf, coment dari rekan di fb tidaklah salah dan juga tidak mengubah keadaan tapi coment ini bisa menjadi sebuah bahan renungan bagi kita yang masih memiliki ruang dan peluang pada hidup ini akan penghargaan kehidupan mereka yang tidak memiliki ruang dan peran karena keterbatasan hidupnya termasuk karena usia, kecacatan dan kemiskinan.

Sebuah renungan akan keterlibatan, cinta kasih , perhatian dan keperpihakan akan mereka yang tidak memiliki ruang dan kesempatan.

Jujur, kami tidak membutuhkan pujian dan persetujuan akan apa yang kami lakukan, kami hanya ingin mewartakan kebahagiaan kami akan kesempatan untuk berbagi kepada mereka yang tidak memiliki kesemptatan dan ruang,

Kami tidak ingin memamerkan apa yang kami lakukan, tapi kami hanya ingin memberitahukan kalau ada sisi lain dari kehidupan ini yaitu sisi kehidupan akan kaum lansia yang terbelakang dan membutuhkan banyak cinta dan bukan membutuhkan penolakan.

Ini adalah kegiatan yang bisa dilakukan banyak orang terutama mereka yang mau bersinggungan dengan mereka ini dan dalam kesemtpan ini ada pribadi-pribadi istimewa dalam diri emak-emak yang disela-sela kegiatan dan pekerjaannya memeiliki waktu dan dana untuk menyapa lansia yang kurang beruntung ini.

Panggilan cinta dan pewartaannya inilah yang kami ingin sampaikan agar orang memiliki hati untuk ambil bagian dalam kepedulian kepada mereka yang mengalami keterbelakangan.

Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu memperoleh persetujuan,
Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu mendapatkan pujian, penghargaan dan tanggapan baik.
Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu memperoleh penerimaan
Pewartaan cinta dan kebaikan tidak harus dan tidak perlu memperoleh tanggapan baik

NAMUN
Pewartaan cinta dan kebaikan harus dilakukan dan terus disuarakan kedalam kehidupan ini sebagai sebuah gaung dari apa yang pernah dilakukan oleh Allah sendiri.

Sama seperti kehadian Yesus ke dunia ini,
Apa yang sesungguhnya dilakukan oleh Yesus???
Yesus melakukan "kebodohan" penyelamatan manusia yang pada dasarnya bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Yesus tidak diperlukan oleh manusia.

NAMUN
Yesus datang melakukan "kebodohan" ini untuk menunjukkan cinta-Nya pada manusia yang diciptakan oleh Bapa-Nya dengan cinta.

Jadi apa yang kami lakukan saya rasa perlu untuk diwartakan dan menjadi bagian lukisan kehidupan ini yang boleh untuk dilihat, ditiru dan dilaksakana TAPI juga boleh untuk dicuekin, dicemooh dan dianggap ketololan belaka..

Semoga kami masih memliiki hati dan cinta bagi kehidupan ini walaupun merupakan kebodohan dan ketololan kehidupan.
Salam dalam cinta memjadikan hidup lebih baik bagi yang mau menjadi baik.
Salam dalam kebersamaan membangun cinta dalam kehidupan ini.
petrusp.

Selasa, 06 Juli 2010

Selalu ada jalan....

Selalu ada jalan...
Inilah kata yang selalu ada dibenak dan kepala saya dalam menjalani hidup
ini terutama hidup bagi orang lain yang ada disekitar saya.
Selalu ada jalan....

Beberapa hari yang lalu, kami mendapat undangan untuk berkunjung ke PRJ
dengan anak-anak sekolah kami, karena anak-anak memang lama tidak pernah
melakukan jalan-jalan apalagis etelah hampir 3 tahun saya tinggalkan, saya
langsung meniyakan tawaran jalan-jalan ke PRJ itu.

Setelah berbicara dengan pihak PRJ ternyata pihak PRJ tidak menyediakan
transfortasi untuk anak-anak ini dan mereka hanya menydiakan tiket masuk,
makan dan bingkisan anak-anak.

Saya yang terlanjut mengiyakan jadi rada bingung karena untuk mengangkut
200anak dengan pembinanya diperlukan biaya untuk sewa mobil.

Pertama saya hanya bilang pada rekan-rekan, "siapkan saja anak-anak dan
nanti masalah mobil akan selalu ada jalan".

Setelah semingu dari kesepakatan, saya tetap belum memiliki uang untuk
sewa mobil itu sedankan paling tidak diperlukan 4 metromini untuk
emngangkut mereka ini, tapi setelah seminggu dalam hari-hari terakhir ada
jalan terang disana diaman ana "Emak" yang akan pergi ke Amerika dan Emak
ini ninggali uang untuk saya dengan jumlah yang lumayan ebsar dan cukup
untuk sewa mobil dan beli bingkisan anak-anak.

Tenanglah hati ini, tapi Allah ebrkehendak lain.
4 hari menjelang hari keberangkatan anak-anak ke PRJ ada kejadian dimana
memerlukan biaya yaitu, ada anak cacat yang sakit dan memerlukan biaya ke
rumah sakit dan anak itu akhirnya meninggal dan membutuhkan baiya untuk
penguburan.

Buyarlah acara ke PRJ.
Saya hampir membatalkan acara ini, tapi kasihan juga anak-anak sudah
mengharapkan bisa jalan-jalan ke PRJ ini.

Pertolongan Tuhan tiada terlambat, dua hari sebelum pemberangatan ada sms
masuk ke pijetan saya yang mengatakan kalau telah terjadi tranfer duit
sejumlah ....untuk keperluan anak-anak.

Giranglah hati saya dan saya meminta salah satu rekan meliaht di atm
apakah benar ada uang masuk dan kalau ada langsung saya suruh ambil saja
dan dipakai untuks egera cari metromini dan bayar langsung supaya uang
tidak tersamber kebutuhan lain...

Semua berjalan dengan baik hingga anak-anak bisa ke PRJ dan kegembiraan
ada pada mereka.

Selalu ada jalan....
ya selalu ada jalan.....
Dalam hidup ini selalu ada jalan jika kita memang memeprcayakan diri pada
sumebr jalan yaitu Allah sendiri apalagi jika hidup untuk kebaikan
terutama kebaikan orang lain.

Maka walaupun kekawatiran ada dan semua terasa "gelap" tapi jika ada
kepercayaan jalan itu akan selalu ada dan saya selalu mengalaminya dalam
hidup ini.

Keraguan memang ada tapi dari keraguan itulah iman semakin ditumbuhkan dan
diteguhkan.
Maka membangun iman dalam keadaan sekarang adalah penting dan harus
dilakukan.

Iman akan Allah yang memebrikan jalan pada kehidupan kita.

Selalu ada jalan...
Bagi yang sedang dalam masalah kehidupan ini, percayalah selalu ada jalan
penyeelsaiannya.
Ada jalan untuk Anda untuk semakin dekat dengan Allah dan dekat dengan
penyelesaian masalah itu.

Percayalah Allah yang sanggup menciptakan Anda, Ia juga sanggup mencukupi
hidup Anda dan menyelesaikan permasalahan Anda.

Salam dalam iman dan keeprcayaan kalau selalu akan ada jalan dalam hidup
ini...
Selalu ada jalan....
petrusp.

Terima kasih Emak yang lali di Amerika, terima kasih Emak ....

Minggu, 20 Juni 2010

Mulailah saja dan serahkan hasil akhirnya kepada Allah....

Beberapa hari yang lalu saya bepergian dengan Teman untuk mengambil buku
dengan judul 'Setitik embun inspirasi bagi jiwa".

Dalam perjalanan pulang saya bilang dengan teman itu,"Mas siapa
menyanggaka kalau tulisan-tulisan saya bisa dimuat dalam buku ini dan
boleh menjadi berkat bagi banyak orang baik bagi mereka yang membaca
maupun bagi anak-anak pedalaman yang akan mendapatkan buku bacaan bermutu
dari hasil semua penjualan buku ini".

Teman itu menjawab,"Tuhan yang merencanakan".

Jawab saya,"Ya Tuhan yang merencanakan dan rencana Tuhan sungguh indah dan
baik dalam hidup ini terutama hidup saya".

Saya menambahkan,"Tidak ada yang pernah tahu rencana Tuhan keculali Tuhan
sendiri ya".

Lalu saya menceritkan tentang kebaikan Tuhan yang saya alami dalam hidup ini.
Beberapa tahun yang lalu, saya memberanikan untuk memulai menulis apa yang
saya alami dalam hidup ini dengan mengirimkan tulisan itu kepada
teman-teman melalui email.

Saya tidak pernah menyimpan apa yang saya tuliskan, selesai menulis
langsung saya hapus supaya tidak memenuhi file di komputer tua saya.

Hingga suatu hari ada teman yang mengatakan kalau ia mengumpulkan semua
tulisan saya dan ia merencana membuat sebuah buku dari tulsian itu.
setelah diseleksi dipilihlan sekian judul dan dibuat buku dengan
judul,"kepingan kisah yang nyaris terhilang".

BUku ini boleh dibaca sekian banyak orang sampai kami mencetak sampai 4
kali dengan sekalic etak 1000 eksemplar.

dari memulia hal kecil yaitu menuliskan hal-hal yang sederhana terjadi
dalam ekseharian boleh memiliki buku dan nama saya tertulis disana sebagai
penulisnya.

Pertama membaca saya kagum sekaligus tidak percaya,"benarkan saya boleh
memiliki buku ini???".

Disamping saya memulai untuk menulis, saya juga memeiliki kebiasaan buruk
dari tahun 2002 yaitu mengsms harian pada teman-teman saya dan kebiasaan
itu masih terpelihara sampai saat ini, kebaisaan berbagi tulisan
sederhana melalui "pijetan" tua yang saya miliki dengan tujuan pertama
menyapa mereka yang hadir dalam hidup saya..

Pesan-pesan singkat dan sederhana terus mengalir menyapa teman-teman
setiap hari dan dari kebiasaan ini ada karangan "sejenis" kalender duduk
berisi kata-kata yang pernah saya smskan apda teman-teman saya dan tulisan
itu juga boleh memberkati banyak orang bahkan sudah 2000 exsempalr hampir
habis...

Dan beberapa ahri yang lalu saya kembali dibuat kagum dengan adanya buku
berikutnya dengan beberapa tulsian saya ada disana..

Sungguh membahagiakan dan saya tidak pernah menyangka kalau kebiasaan
kecil yang pernah saya mulai beberapa tahun yang lalu boleh menghasilkan
beberpaa "karya" yang bisa dinikmati oleh banyak orang bahkan hasil karya
itu bsia dipakai untuk membangun beberapa sarana bagi pendidikan anak-anak
nelayan binaan kami dan hasil buku ketiga dengan rekan-rekan penulis lain
boleh untuk akan memebrkati daerah-daerah pedalaman.

Sungguh ajaib dan laur biasa cara kerja Allah dalam hidup ini.

Ini adalah pengalaman pribadi akan peneyrtaan Allah dalam hidup orang
kecil, bodoh, hitam, kurus dan cenderung jelek ini.
Tapi ini nyata dan ada kalau Allah sungguh memeiliki keperpihakan kepada
mereka yang berani memulia dalam hidup ini.

Maka mulailah saja dan serahkan akhirnya dalam nama Allah.

Semua pasti akan emnajdi baik pada akhirnya, sama seperti apa yang boleh
saya alami.
Saya berani memluia menulis dan berbagi melalui email,
saya berani memulsai dengan mengirimkan sms ke rekan-rekan saya.
Saya tidak pernah memilikirkan hasilnya apalagi berupa buku dan kalender
duduk itu.
Saya bahkan membayangkanpun tidak.
Namun semua nyata dan ada didepan mata saya bahkan telah diabca ribuan
orang di kehidupan ini.

Sungguh keberanian untuk memulai walaupun hanya hal-hal kecil dan
sederhana adalah penting dan harus dalam hidup ini, karena dengan
keebranian memulai maka akan ada hal besar dihasilkan dalam hidup ini.

Dunia ini dibangun pertama-tama dengan hal kecil dan rumah dibangun dari
batu pondasi pertama.
maka memulia untuk pertama kali adalah penting dalam hidups eseorang.
Saya ingat langkah ebsar eprtama dimulai dari alngkah kecil pertama dalam
hidups eseorang.
Mulailah saja dan semua akan menajdi baik dan hasilnya mengagumkan.

salam dalam cinta untuk berani pertama memalui sesuatu untuk membangun dunia.
petrusp

Minggu, 13 Juni 2010

Peziarahan bersama Simbok Maria

"Sobat, pernahkan Anda membayangkan hidup orang-orang yang dipilih Allah
menjadi pribadi istimewa dalah kehidupan ini????".Jika pernah apa yang
Anda dapatkan dari sana??? jika belum mari bersama membayangkan bersama
saya malam ini....

Malam ini, saya secara tiba-tiba ingat dengan simbok saya yang sudah
meninggal beberapa tahun yang lalu, saya melihat perjalanan hidup simbok
saya dan semua kelihatan sangat tidak mengenakkan karena banyak alasan.

Jalan yang harus ditempuh seolah jalan berbatu dan berkelok-kelok sampai
beliau menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit setelah kecelakaan
ditabrak motor.

Saya membayangkan, betapa berat, sakit dan melelahkan perjalanan seperti
apa yang dialami oleh simbok saya,

Setelah saya membayangkan simbok saya, pikiran saya tertuju pada satu
Simbok istimewa dalam hidup saya yaitu Simbok Maria.

Simbok Maria adalah Simbok yang selalu menjadi tempat saya menumpahkan
seluruh pergulatan hidup saya dan semua yang saya alami dalam keseharian
saya..

Pribadi istimewa bernama Simbok Maria tentu dikenal oleh banyak orang dan
ini tidak usah disangsikan lagi, tapi apa yang dialami oleh Simbok Maria
ini dalam hidupnya.

Pertama tama dia menerima sebuah kabar sukacita akan kelahiran Yesus yang
adalah Putra Allah yang adalah juru selamat manusia.

Gambaran Putra Allah tentulah sebuah gambaran yang menakjubkan dan
merupakan pribadi tanpa batas yang sangat mengagumkan bagi dunia ini.

Dalam iman Simbok Maria menjawab tawaran itu dengan satu
kalimat,"terjadilah padaku menurut perkatanMa atau menurut kehendakMU".
Ya menurut perkataan dan kehendak Allah sendiri.
Semua orang pasti paham dan tahu kalau kehendak Allah itu pastilah baik
atau setidaknya mengembirakan bagi mereka yang terpilih ini.

Tapi apa yang terjadi berikutnya.

Apa yang dialami oleh Simbok Maria ini dalam hidupnya yang adalah Ibu
Tuhan sendiri????

Sejak peristiwa penerimaan kabar suka cita itu semua hal tidak beres dan
janji akan Putra Allah ini mulai dipertanyakan,"Tidak ada kamar
dipenginapan untuk kelahiranNya", lalu tidak ada waktu untuk bisa menimang
bayi dan beramai-ramai menyambut kelahiran bayi yang adalah Putra Allah
ini, mulai ada pengungsian ke Mesir, ramalan penderitaan dalam diri Simbok
Maria dengan ramalan Simeon, bahkan pada saat Bayi itu tumbuh menjadi
dewasa Ia ditentang, diserang, ditolak dan di salibkan.

Apa yang sebenarnya dialami oleh Simbok Maria ini???
Simbok Maria terus bertanya dalam setiap perhentian dalam perjalanan
hidupnya,"Tetapi bagaimana semua ini bisa terjadi????".

Ya semua pengalaman pahit dalam seluruh perjalanan Simbok Maria selama
bersama dengan Yesus putranya yang adalah Putra Allah.

Semuanya adalah perjalanan yang "tidak" mengenakkan dan hampir semua
mendekati garis yang namanya keputusasaan.

Namun simbok Maria terus berjalan dalam Iman dan selalu mengulang
kata,"terjadilah padaku menurut perkataanMu atau kehendakMu".

Kalimat ini yang terus menyemangati Simbok Maria dan terus memberikan
terang akan apa yang harus dijalani dalam masa-masa gelap kehidupannya.
Ia yang adalah Ibu Tuhan dan Simbok Allah mengalami hal yang demikian ini.

Kurang apa Simbok Maria ini???

Apalagi kita????
Tentulah kita yang adalah orang berdosa akan mengalami banyak hal yang
tidak mengenakkan.
Kita akan juga mengalami jalan yang penuh dengan cobaan, kesulitan,
tantangan dan penghalang dalam hidup ini.

Banyak hal yang tidak mudah juga akan kita alami dalam hidup ini.
dan dari sana kita diharapkan akan menemukan Iman akan penyertaan dan
kehendak Allah sendiri seperti apa yang dialami oleh Simbok Maria.
Kita harus belajar seperti Simbok Maria dalam menjalani hidup ini.

Hidup dalam Iman, diam dalam doa dan rajin dalam pekerjaan keseharian.
Apa yang tidak mudah selalu diserahkan dalam penyelenggaraan Allah bahwa
ini adalah kehendakNya.

Dengan demikian kita akan lebih bisa menjalani hidup dengan lebih baik.

Peziarahan kita ini selalu bersama Simbok Maria untuk sampai pada
kepenuhan janjiNya sendiri yaitu kerajaan Surga yang adalah kegembiraan
dan sukacita.

Maka marilah kita selalu kuat dalam hidup dan mempercayakan diri bersama
Simbok Maria dalam kehendak Allah.

Dari keteladanan Simbok Maria kita diharapkan belajar akan kesetiaan
menajalani hidup ini walaupun tidak mudah.

Semoga kita boleh juga belajar dari Simbok Maria ini.

Kita harus percaya dan yakin akan apa yang Tuhan janjikan pada
kita,"Terberkatilah mereka yang percaya bahwa yang dijanjikan Tuhan
kepadanya akan dipenuhi".

Semoga kita kuat seperti Simbok Maria dalam hidup.
Salam dalam cinta untuk terus percaya pada kehendakNya dengan terus
menjalani hidup ini walapun penuh perjaungan karena banyaknya rintangan

Salam dalam cinta membangun dunia baru.
petrusp.

Minggu, 30 Mei 2010

Filosofi Jembatan

Beberapa waktu yang lalu, saya berbicara dengan Teman saya dalam doa dan
saya katakan kepadaNya,"Sobat, saya capek sekali dan tidak kuat menanggung
semua beban yang ada dipundak saya ini. Beban ini seolah bukan hanya ada
dipundak saya tetapi ada disekujur tubuh saya".

Teman ini dengan sangat bijaksana menjawab," dirimu adalah jembatan dan
jembatan memang menanggung banyak beban bukan hanya sebagian dirinya tapi
diseluruh dirinya dan dia harus terlentang atau tengkurap baru bisa
digunakan secara senpurna".

Jawaban Teman saya ini seraya menampar wajah saya dan menonjoki tubuh saya.

Saya tidak akan menyangka dengan jawaban Teman ini......

Memang benar jawaban Teman ini karena seolah seluruh tubuh saya capek
menanggung semua beban hiudp ini yang kadang sebagian besar bukan beban
diri saya sendiri tapi beban hidup orang lain, beban ini bukan hanya
menekan bahu saya namun kaki dan kepala saya yang membuat seolah saya
tidak kuat menanggung semua hal yang harus saya hadapi dalam hidup ini.

Sungguh dalam keadaan yang melelahkan dan capek masih boleh memperoleh
penghiburan dari Rekan yang setia menemani saya dan bahkan selalu tinggal
bersama saya..

Ternyata,
Rekan ini telah lebih dahulu mengalami diri sebagai jembatan yang
menghubungkan Allah dan manusia dan nama rekan saya ini adalah Yesus.

Yesus adalah sungguh jembatan yang paling kuat sekaligus jembatan yang
dilalui banyak kendaraan dengan beban yang diluar kemampuan manusia biasa.

Ia harus memanggul salib dengan beban seberat semesta ini dan Ia harus
kuat telentang disana dengan hanya berpegangan pada Allah dan kakinya
mencengkeran dunia sebagai beban terbesar yang harus ditanggungnya bukan
hanya dengan pundakNya tapi dengan seluruh tubuhNya yang terus berlalu
lalang berjalan diatas tubuhNya..

Belajar dari jawaban Rekan yang telah dahulu menanggung beban ini bahkan
beban yang sangat berat, saya jadi malu dan tidak bisa berkata apa-apa
kecuali diam dan meneladani apa yang telah dialami dan dilaukanNya dengan
menjadi jembatan dalam seluruh perjalanan hidupNya.

Maka ketika diri mengalami rasa capek, sakit, berat dan putus asa karena
banyaknya kesultian dan beban hidup, saya harus mengarahkan pandangan
kepada Yesus dan belajar padaNya akan kesetiaan menanggung beban di
seluruh tubuhNya.

Memang menjadi jembatan seperti Yesus ini tidak enak, walaupun telah
melakukan banyak hal, bahkan mengorbankan banyak hal untuk kebaikan tetapi
masih dicemooh, diludahi dan diteriaki macam-macam serta harus menanggun
beban mereka yang terus "meneriaki" dengan banyak kata dan tindakan yang
semakin memperberat beban hidup jembatan ini.

Sungguh panggilah hidup menjadi jembatan ini tidak mudah dan tidak banyak
yang bersedia karena harus terus menanggung banyak beban dan bahkan harus
melupakan dirinya sendiri untuk menjadi jalan bagi orang lain untuk
menemukan kebaikannya dan setelah itu jembatan dilupakan.

Namun panggilan ini adalah panggilan yang paling istimewa seperti
panggilan sebagai "toilet" yang pernah saya tulsikan beberapa waktu yang
lalu.

Semoga kita boleh selalu menghidupi panggilan sebagai jembatan ini dan
kuat setia sampai kapanpun karena kita belajar dari hidup Yesus sendiri
yang adalah Tuhan kehdiupan yang rela menjadi jembatani.

keistimewaan jembatan,
1. Terlentang atau tengkurap yang berguna sebagai penghubung dua daerah
yang terpisah.
2. Seluruh bagian dirinya dilalui bahkan yang melalui dengan beban yang
kadang diluar kapasitas.
3. hanya bertumpu pada dua titik yaitu kiri dan kanan.
4. dibawah "kadang" masih ada aliran air yang mengerogoti pondari
keberadaan jemabtan itu.
5. keberadaannya kadang tidak diperhatikan dan cenderung dilupakan kecuali
saat sedang dilalui.

Sungguh beban jembatan tidak mudah tapi ini harus ada dalam hidup dan
panggilan ini diembankan pada kita. Semoga kita adalah jemabtan modern
saat ini yang boleh menghantar orang pada keberhasilan, kegembiraan dan
kesuksesan terisitmewa menghantar manusia menemukan Allah sumber kehidupan
ini.

Salam dalam cinta membangun dunia dengan menjadi jembatan di dunia ini.
petrusp.